Minggu, 26 Oktober 2014

Pemuput



Ribuan Warga Ikuti Prosesi Pemelastian Dua Pura Agung

22 Oct 2014 0 Comment

*Pretima Pura Pasar Agung dan Pura Kentel Gumi Bersatu di Catus Pata

KLUNGKUNG, Pos Bali – Upacara Pemelastian Agung sepanjang sejarah peradaban umat manusia khususnya umat Hindu di Klungkung, Selasa (21/10) kemarin berlangsung khidmat diikuti ribuan pemedek dari Klungkung maupun dari Karangasem.

Pemelastian Ida Bhatara Pura Kentel Gumi, Banjarangkan, Klungkung dan Ida Bhatara Pura Pasar Agung, Besakih, Karangasem sebelum melakukan ritual pemelastian ke segara di Pura Watu Klotok, keduanya bertemu kangen sesuhunan perempatan Agung Catus Pata, Semarapura sekitar pukul 12.40
wita. Menurut Babad ritual bertemuan dua sesuhunan ini pernah terjadi 450 tahun yang lalu.

Manggala Karya Pura Kentel Gumi, Drs Dewa Made Tirta sebelum menerima kedatangan sesuhunan Ida Bhatara Pura Pasar Agung menyatakan bahwa sebelumnya Ida Bhatara Pura Kentel Gumi mendahului datang dari arah dari jalan Surapati menuju Catus Pata untuk mesanekan (Istirahat-red) seraya menunggu kedatangan iring-iringan Ida Bhatara Pasar Agung. Bupati
Klungkung, Nyoman Suwirta nampak menjadi manggala iring-iringan sekaligus mundut Pretima Pura Kentel Gumi dari simpang lima Jalan Surapati, Klungkung. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta nampak berada di barisan paling depan dalam iring-ringan.

Saat iring-iringan Ida Bhatara Pura Kentel Gumi mesanekan tanpa diduga Ida Bhatara yang ikut iring iringan Ida Bhatara Pura Penataran Pande Maringgi dari Tusan, Banjarangkan, Klungkung langsung nyelonong ke utara untuk menjemput Ida Bhatara Pura Pasar Agung yang masih berada di sekitar Pertigaan Besang Kangin yang saat itu baru datang dari utara. Pertemuan itu bisa dilambangkan bermakna bagaikan sepasang kekasih yang sudah kangen lama tidak bertemu.

Setelah berkumpul kemudian iring-iringan Ida Bhatara Pasar Agung langsung menuju Catus Pata Perempatan Agung Kota Semarapura. Tampak pula sebagai manggala iring-iringan karya dari Pura Pasar Agung yang munut dari pertigaan Besang ,Wabup Made Kasta. Di tempat ini kembali terjadi pertemuan kedua rombongan iring-iringan Ida Bhatara selanjutnya melanjutkan perjalananan ke segara Watu Klotok. Sekitar pukul 14.30 iring-iringan langsung melakukan ritual mekekobok di segara dan ke Pura Watu Klotok untuk melaksanakan upacara melasti.

Pemuput upakara selama pemelastian di Pura Watu oleh Ida Pedanda Putra Tembau dari Gria Aan, Banjarangkan, Klungkung, Ida Pedanda Putu Bajing dari Gria Tegal Jingga, Denpasar, Ida Pedanda Gde Dangin Manuaba dari Gria Carang Sari, Ida Jero Gde Sengguhu Temburu Wasa dari Gria Sibang, Denpasar, Ida Pedanda Jelantik Duaja dari Gria Bude Keling, Karangasem. 019

Ngelinggihang Wedha



Ida Rsi BW Kerthananda
Prosesi NGALINGGIHANG WEDA, apakah itu?
Setelah proses inisiasi pediksaan, maka dalam keseharian Ida Rsi Bhujangga Waisnawa yang baru mediksa diharapkan selalu tinggal di grya untuk tetap belajar dan melaksanakan suryasewana dan kegiatan yang berhubungan dengan kasulinggihan. Minimal setelah 42 hari (satu bulan tujuh hari) dari hari pediksaan dilaksanakan, maka Ida Rsi Bhujangga Waisnawa tersebut diharapkan dapat melangsungkan prosesi Ngalinggihang Weda di merajan grya yang bersangkutan. Dihadiri oleh guru nabe penapak, guru waktra dan guru saksi yang sekaligus melakukan evaluasi, memberikan petunjuk dan pelajaran yang diperlukan. Upacara ngalinggihang weda bermakna ngalinggihang Sang Hyang Weda kedalam angga sarira sang sulinggih. Dengan upacara tersebut maka diharapkan puja weda mantra yang diucapkan sang sulinggih memiliki taksu dan kesidian.
Proses ngalinggihang weda dapat juga dilihat sebagai evaluasi bagi sang sulinggih yang baru melinggih atas kemampuannya dalam melaksanakan kewajiban melafalkan puja weda mantra, sikap dan perilaku lainnya yang mencerminkan kasulinggihannya. Prosesi tersebut diakhiri dengan penyampaian pesan-pesan tertentu (piteket) oleh guru nabe, guru waktra, guru saksi kepada sang sulinggih tersebut. Jika acara ngalinggihang weda sudah terlaksana maka sang sulinggih (Ida Rsi Bhujangga Waisnawa) tersebut boleh muput yadnya (ngalokapalasraya) dan pelayanan lainnya kepada umat pada tingkatan madya. Pelayanan tersebut dibatasi yaitu belum memiliki kewenangan untuk muput karya ageng seperti Pitra Yadnya atau atiwa-tiwa, serta belum berwenang melayani untuk muput upacara dewa yadnya tingkat utama manawa ratna, sampai nantinya melaksanakan prosesi Mapulang Lingga.
(Sumber: Tesis NPC Bab 5 hal 108 MFilH IHDN Denpasar, 2011)

KKN SUSUT Bangli



LAPORAN INDIVIDU
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
TAHUN 2013/2014
JUDUL: MEMBUAT MURAL PADA TEMBOK TK


DI                           :  DUSUN SUSUT KAJA
DESA                   :  SUSUT
KECAMATAN    :  SUSUT
KABUPATEN    :   BANGLI
­





OLEH :
GEDE WISNU SUDARTA
JURUSAN  : SENI RUPA MURNI (LUKIS)
FAKULTAS: SENI RUPA DAN DESAIN

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2014

MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
TAHUN 2013/2014
JUDUL: MEMBUAT MURAL PADA TEMBOK TK


DI                                :  DUSUN SUSUT KAJA
DESA                         :  SUSUT
KECAMATAN          :  SUSUT
KABUPATEN           :  BANGLI




OLEH :
GEDE WISNU SUDARTA
JURUSAN      : SENI RUPA MURNI
FAKULTAS   : SENI RUPA DAN DESAIN
                             Disyahkan di Denpasar : ………September 2014

                                                Dosen pembimbing:

                                                I Nyoman Aditiaga,S,Sn,M.Sn
                                                NIP. 197909202006041002


PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL                                  :           Membuat Mural Pada Tembok TK
NAMA MAHASISWA         :           Gede Wisnu Sudarta
NIM                                        :           201104007
PROGRAM STUDI             :           Seni Rupa Murni
JURUSAN                             :           Lukis
FAKULTAS                          :           Seni Rupa dan Desain

Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini telah diperiksa dan dinyatakan sah oleh pembimbing pada tanggal ..............................................

Dosen Pembimbing I


I Nyoman Aditiaga,S,Sn,M.Sn
NIP. 197909202006041002



KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan individu Kuliah Kerja Nyata ini dengan judul “Membuat plang 10 Program Pokok PKK”. Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis dalam pelaksanaan ujian KKN.
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membimbing, antara lain :
1.      Bapak Rektor ISI Denpasar Dr. I Gde Arya Sugiartha, M.Hum
2.      Ketua LP2M Bapak Dr.I Gusti Ngurah Ardana, M.Erg
3.      Ketua Panitia KKN Bapak Drs. I Ketut Buda, M.Si.
4.      I Nyoman Aditiaga, S.Sn,M.Sn  sebagai dosen pembimbing.
5.      A.A Ketut Anggradiguna selaku Kepala Desa di Desa Susut yang telah bekerja sama dengan staf dan membimbing kami selama di lokasi KKN.
6.      Seluruh anggota mahasiswa peserta KKN atas kebersamaannya selama menjalani kegiatan KKN.
7.      Dan seluruh masyarakat Desa Susut.

Penulis berharap semoga laporan KKN yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Demikian yang bisa penulis sampaikan, penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat kurang perlu adanya saran serta kritik yang positif dan juga diharapkan berguna bagi siapa saja. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan baik disengaja ataupun tidak disengaja. Demikian laporan ini penulis ucapkan terima kasih.


Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Sampul Luar……………………………………………………………  i
Lembar Sampul Dalam…………………………………………………………. ii
Halaman Pengesahan…………………………………………...……………… iii 
KATA PENGANTAR ……………………………………………...………….. iv
DAFTAR ISI…………………………………………………...……………….. v
DAFTAR GAMBAR…………………………………..………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN……………………...……………………………….... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………….……………………….. 1
1.2  Rumusan Masalah………………………………….……………………. 2
1.3  Tujuan Pembahasan……………….…………….………………………. 3
1.4  Manfaat Pembahasan……..……………………………………………... 4
1.4.1        Manfaat Praktis………………………………………………….. 4
1.4.2        Manfaat Teoritis…………………………...…….………………. 4
BAB II KONDISI SENI DAN BUDAYA
2.1  Potensi Seni dan Budaya……...…………..……………….……………..  1
2.2  Perkembangan Seni dan Budaya………...……….………………………. 2
2.2.1        Produk Seni dan Budaya.…………………….…………………..  2
2.2.2        Pelaku Seni dan Budaya……...……………….………………….. 2
2.3  Program Pembinaan Seni dan Budaya………………...….....…………… 3
BAB III KEGIATAN SENI DAN BUDAYA
3.1  Program Desa dan Kecamatan Serta Pemkab………….………...….….... 1
3.2  Pelaksanaan Kegiatan Seni dan Budaya.………………………………… 2
3.3  Program Seni dan Budaya Yang Tertunda……………………….…….... 3
3.4  Faktor Penghambat dan Pendukung Kegiatan…………………………… 4
3.5  Peluang Diunggulkan Sebagai Desa Seni dan Budaya…………………... 5
BAB IV PENUTUP
4.1  Simpulan…………………....…………………………………………....  1
4.2  Saran……………………………………………………………………... 2
Daftar Pustaka
Lampiran



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah merupakan salah satu program yang saat ini masih tetap dilaksanakan di lingkungan Institut Seni Indonesia Denpasar dan merupakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendidikan, penilitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai bagian dari kegiatan akademik KKN diikuti oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 110 SKS dengan pertimbangan bahwa mahasiswa yang akan melaksanakan KKN telah memiliki bekal kemampuan untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah sebelumnya.
KKN diarahkan untuk mengembangkan potensi seni masyarakat melalui program-program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang disinergikan dengan program-program pemerintah daerah dan masyarakat. Mahasiswa KKN akan mencari tahu tentang potensi-potensi yang ada pada banjar yang terdapat di Desa Susut  untuk dapat dipelajari, diteliti dan dikembangkan terutama dalam bidang kesenian agar dapat memberikan suatu pengetahuan, sarana sekaligus pengabdian kepada masyarakat. Hal ini bertujuan kedepannya agar Dusun Susut kaja  khususnya kepada para penerus/generasi agar semakin berkembang sehingga menunjang dalam kegiatan yang berhubungan dengan kesenian berkreasi di rumah tangga maupun dilingkungan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar untuk tahun ajaran 2014  ini difokuskan di beberapa Dusun di Desa Susut  Kecamatan Susut Kabupaten Bangli dengan program kelompok dan individu yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta adat istiadat desa setempat seperti yang kita tahu bahwa banyak aspek-aspek penting yang ada dalam kehidupan bermasyarakat yang bisa kita programkan salah satunya adalah organisasi masyarakat ,seperti Karang Taruna (Sekehe Truna-Truni),Program Kesejahteraan Keluarga(PKK),Sekehe Gong Adat, Sekehe Subak (pertanian),dan banyak organisasi yang lainnya, berhubung dengan hal tersebut salah satu organisasi masyarakat yaitu Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa susut kaja meminta bantuan kepada mahasiswa KKN ISI Denpasar untuk membuat  plang 10 program pokok PKK ,karna pada bulan September 2014 akan dilaksanakan lomba PKK dari pemerintah kabupaten Bangli.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara menentukan lokasi plang 10 Program pkok PKK,yang akan dibangun.
2.      Bagaimana cara membuat desain Plang 10 Program pkok PKK agar menjadi sebuah Plang yang mewah indah dan efektif.
3.      Bagaimana cara menentukan bahan yang digunakan dalam proses pengerjaan Plang 10 Program pkok PKK


1.3  Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Mampu membuat media yang dapat meningkatkan motivasi masyarakat dalam kehidupan berorganisasi khusunya utuk PKK.
2.      Mampu menjelaskan secara singkat isi dari 10 Progam pkok PKK.
3.      Mampu memberikan arahan mendesain plang yang baik dan benar kpada masyarakat di Desa Susut.


1.4  Manfaat Program
1.4.1     Manfaat Praktis
Manfaat praktis Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun 2014 adalah:

Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di bangku kuliah untuk melakukan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.
Agar mahasiswa dapat melihat dan belajar tentang berbagai potensi seni di dalam masyarakat untuk kepentingan proses pembelajaran di kampus.
KKN sebagai wahana bersosialisasi dengan masyarakat.

1.4.2     Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun 2014 adalah:
Memenuhi kewajiban mahasiswa menyelesaikan SKS yang           diwajibkan
Mahasiswa menjadi lebih peka dan tanggap dalam memandang setiap permasalahan di kalangan masyarakat khususnya para siswa, melalui keterlibatan langsung dalam setiap kegiatan kemasyarakat.


BAB II
KONDISI SENI DAN BUDAYA

2.1  Potensi Seni dan Budaya

              Potensi adalah suatu aktifitas-aktifitas yang menonjol dan paling banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar. Potensi juga bisa dibilang menjadi suatu kegiatan keseharian atau kebiasaan yang mana kebiasaan tersebut menjadi tradisi adat istiadat, sosial dan budaya.
Desa Susut merupakan salah satu desa yang terletak di Kota Bangli, Kabupaten Bangli . Desa Susut terdiri dari 9 banjar dinas (berdasarkan data PPLS 2011). Kesembilan banjar dinas tersebut antara lain : r Guliang Kangin, Banjar Teruna, Banjar Dadya, Banjar Pande, Banjar Gaga, Banjar Sidawa, Banjar Siladan, Banjar Umanyar, Banjar Kuning, dan Banjar Jelekungkang.
Desa Susut merupakan desa pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri rumahan. Sebagian besar penduduknya mengandalkan lahan pertanian baik sebagai petani maupun buruh tani. Adapula profesi lainnya yang banyak menyerap tenaga kerja dari Desa Susut yaitu sebagai karyawan swasta. 
               Selain sebagai petani dan karyawan, juga banyak Potensi seni dan budaya yang terlihat di Desa Susut ,diantara potensi-potensi tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu : potensi di bidang seni pertunjukan dan potensi di bidang seni rupa.
a.   Potensi seni pertunjukan
Desa Tamanbali memiliki sekehe tabuh di beberapa STT di banjar-banjar yang ada di desa tersebut. Selain itu adanya beberapa seniman pertunjukan di   desa ini membuat Desa Tamanbali memiliki potensi seni pertunjukkan yang      dapat dikembangkan.
b.   Potensi seni rupa
Dalam bidang seni rupa, di Desa Susut juga  terdapat beberapa pelukis yang aktif maupun non aktif sampai saat ini.


2.2  Perkembangan Seni dan Budaya

2.2.1                 Produk Seni dan Budaya
Produk seni yang terdapat di desa  Susut adalah seni tabuh dan tari yang masih dapat dikembangkan
2.2.2                 Pelaku Seni dan Budaya
 Pelaku seni dan budaya di Desa Susut tentunya adalah seluruh lapisan masyarakat Desa itu sendiri seperti anak-anak, pemuda-pemudi, kaum kepala rumah tangga, kaum ibu PKK dan para lansia. 

2.3  Program Pembinaan Seni dan Budaya
Program pembinaan seni dan budaya dilakukan pada anak-anak SD khususnya Kelas 4,5,dan 6.



BAB III
PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1              Program Desa dan Kecamatan Serta Pemkab
Turut serta dalam kegiatan penjurian gerak jalan Kecamatan Tembuku, mengikuti upacara bendera dan kegiatan dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI. Melakukan kegiatan gotong royong maupun kerja sosoial di beberapa dusun di desa Tembuku bersama para perangkat desa dan masyarakat. Selain itu ikut serta dalam kegiatan penutupan dalam Pekan Olahraga Desa (PORDES).

3.2              Pelaksanaan Kegiatan Seni dan Budaya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISI Denpasar tahun 2014/2015 di Desa Susut, Kabupaten Bangli yang dimulai tanggal  5 Agustus s/d 5 September 2014. Melihat begitu singkatnya waktu untuk pelaksanaan  KKN tersebut maka penulis berusaha untuk membuat rencana program-program kerja dan berusaha melaksanakan program-program kerja yang telah direncanakan dengan mengatur waktu seefektif mungkin.  Adapun program yang dilaksanakan terbagi menjadi dua jenis yaitu program utama dan program tambahan.
3.2.1 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jurusan
Program utama
Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
·           Mendesain struktur organisasi PKK Desa Susut kaja.
·           Membuat plang 10 Program pkok PKK Desa Susut kaja.
Kegiatan ini dilaksanakan karna selain diminta oleh PKK Desa susut kaja,juga karna plang 10 Program pkok PKK belum ada semenjak  perombakan kantor kepala desa.
Program tambahan
Membuat dokumentasi kegiatan pembuatan plang tersebut.
Pelaksanaan yang telah berjalan
·                Mendesain plang 10 program pkok PKK
gb 3.2.1 alat dan bahan yang dperlukan

gb 3.2.1 hasil aksesoris  ruang kelas SDN 1 Tembuku
gb 3.2.1 prose pembuatan aksesoris  ruang kelas SDN 1 Tembuku

 






3.3              Program Seni dan Budaya Yang Tertunda
Adapun program yang tertunda adalah mendesain struktur organisasi PKK Desa Susut kaja.

3.3.1        Faktor Penghambat dan Pendukung Kegiatan

        Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kegiatan di Desa Susut adalah :
§  Waktu pelaksanaan kegiatan KKN yang singkat membuat program-program yang dirancang terbatas.
§  Permintaan dari masyarakat mengenai kegiatan cukup banyak sehingga ada kegiatan yang belum bisa direalisasikan.
§  Dana yang tersedia untuk pelaksanaan program terbatas.
§  Mendesain plang pkk merupakan hal baru bagi mahasiswa dkv isi denpasar.

     Adapun faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan kegiatan di Desa Susut adalah :
§  Masyarakat sekitar sangat ramah dan menerima kehadiran mahasiswa KKN dengan baik.
§  Seluruh program yang dijalankan selalu didukung oleh kepala desa, dan pihak-pihak yang berkaitan dalam program tersebut.
§  Tersedianya kebutuhan yang sangat penting seperti air, tempat tinggal dan fasilitas-fasilitas lainnya.
§  Tersedianya dana dari PKK walaupun tidak begitu banyak tapi itu sangat membantu.

        
3.4              Peluang Diunggulkan Sebagai Desa Seni dan Budaya





BAB IV
PENUTUP

4.1    Simpulan
                 Simpulan yang bisa saya ambil dalam seluruh kegiatan KKN ini adalah bagaimana saya bisa bersosialisasi dengan masyarakat serta para siswa di desa KKN sehingga ilmu yang saya dapatkan di kampus dapat bermanfaat bagi masyarakat di lokasi KKN. Adapun cara meningkatkan kreativitas berkesenian pada anak dan masyarakat umum didesa Susut adalah dengan cara memberikan peluang dan mengajak mereka ikut serta dalam proses berkarya,pada anak generasi muda ,PKK dan masyarakat dalam mengembangkan kreativitas berkesenian dan tentunya ikut berperan serta sebagai pemotivasi dan penyemangat agar anak dapat lebih menggali kreativitasnya.
                 Untuk meningkatkan motivasi dalam mengembangkan kreativitas tentu saja masyarakat memerlukan media sebagai contoh dari hasil kreativitas itu sendiri, misalnya dalam proses mendesain dan membuat desain plang 10 program pkok PKK, proses mendesain tersebut dapat memacu dan meningkatkan kreativitas anak dalam menuangkan pemikiran atau ide-ide yang mereka miliki.

4.2              Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
           Diharapkan kegiatan KKN yang telah dilaksanakan bermanfaat untuk seluruh anggota mahasiswa yang ada didalamnya sehingga semua kegiatan ini dapat menginspirasi para anggota dalam kelanjutan berkeseniannya baik di jurusan tari, kerawitan, lukis, kriya,  desain komunikasi visual, desain interior, dan fotografi yang terdapat di Desa yang menjadi obyek Kuliah Kerja Nyata.

4.2.2 Bagi Lembaga
Kami mengharapkan kegiatan KKN tetap dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya agar mahasiswa terbiasa bersosialisasi dengan masyarakat. Sebaiknya bimbingan dilakukan lebih dari 2 kali sehingga mahasiswa menjalankan programnya lebih terarah dan program-program yang dibuat lebih maksimal.

4.2.3    Bagi Desa Susut
Pelaksanaan KKN di Desa Susut dapat bermanfaat untuk sekarang dan di kemudian hari. Diharapkan desa ini dapat mengembangkan  seni dan budaya nya sehingga tercipta desa yang memiliki kader pemberdaya seni dan budaya terutama di kalangan anak muda sebagai generasi penerus di Desa Susut.