10 hurup suci (Dasa Aksara) sumber
alam semesta
OM Swastiastu,
hurup-hurup suci yang merupakaran sumber dari alam
semesta termasuk manusia adalah dasaaksara. mungkin sudah banyak yang sering
mendengar kata Dasa Aksara ini, berikut ini akan diulas kembali Dasa Aksara
tersebut..
Diceritakan dalam setiap tubuh manusia terdapat hurup – urup
yang sangat disucikan, diceritakan pula bahwa Dewa - dewa dari hurup suci
tersebut bersatu menjadi sang hyang ‘dasa aksara’. Dasa aksara merupakan
sepuluh hurup utama dalam alam ini yang merupakan simbol dari penguasa alam
jagat raya. Dari sepuluh hurup bersatu menjadi panca brahma(lima hurup suci
untuk menciptakan dan menghancurkan), panca brahma menjadi tri aksara(tiga
hurup), tri aksara menjadi eka aksara (satu hurup). Ini hurupnya: “OM”. Bila sudah hafal dengan
pengucapan hurup suci tersebut agar selalu di ingat dan diresapi, karena ini
merupakan sumber dari kekuatan alam semesta yang terletak di dalam tubuh kita
(bhuana alit) ataupun dalam jagat raya ini (bhuana agung).
Begini caranya menyatukan ataupun menempatkan sang
hyang dasa aksara dalam badan ini. Yang
pertama sang hyang sandhi reka yang terletak dalam badan kita ini. Beliau
bertapa-beryoga sehingga beliau menjelma
menjadi sang hyang eka jala resi. Sang hyang eka jala rsi beryoga muncul sang hyang ketu dan sang hyang rau.
Sang hyang rau menciptakan kala
(waktu), kegelapan, niat (jahat yang sangat banyak, sedangkan sang hyang ketu menciptakan tiga aksara yang sangat berguna,
diantaranya wreasta (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga,
pa, ja, ya, nya), beserta swalalita dan modre. Sehingga jumlah hurupnya
adalah dua puluh hurup.
Aksara modre bersatu dengan sembilan hurup wreasta yaitu
dari ha –wa, yang kemudian disebut dasa
sita.
Aksara swalelita, bersatu dengan sembilan hurup wreasta
lainnya yaitu dari la – nya, yang kemudian disebut
‘dasa sila’ dan ‘dasa bayu’.
Bertemu ketiga induk dari aksara suci tersebut; dasa sita, dasa sila, dasa bayu menjadi
‘dasa aksara’.
begini cara menempatkan sang hyang dasa aksara didalam
badan;
- Sa ditempatkan di jantung,
- Ba ditempatkan di hati,
- Ta ditempatkan di kambung,
- A ditempatkan di empedu,
- I ditempatkan di dasar hati,
- Na ditempatkan di paru - paru,
- Ma ditempatkan di usus halus,
- Si ditempatkan di ginjal,
- Wa ditempatkan di pancreas,
- ya ditempatkan di ujung hati.
Dasa aksara diringkas menjadi panca brahma (sa, ba, ta, a,
i).
panca brahma diringkas menjadi tri aksara (a, u, ma).
Setelah itu baru turun arda candra (bulan sabit), windu
(lingkaran) dan nada (titik).
Baru boleh di ucapkan sang, bang, tang, ang, ing, nang,
mang, sing, wang, yang.
lafalkan aksara tersebut lalu letakkan dalam tubuh kita dan
alam semesta.
Ini rangkuman intisari dari sastra yang berjumlah lima
hurup, yang digunakan untuk memuja tuhan, memanggil, menghaturkan persembahan,
memohon anugrah dari tuhan YME, diantaranya:
- mantra untuk memuja tuhan, Mang Ang Ong Ung Yang.
- mantra untuk memanggil agar tuhan berkenan hadir, Ang Ong Ung Yang Mang
- mantra untuk mempersembahan sesajen jamuan dari kita, Ong Ung Yang Mang Ang
- mantra untuk memohon anugrah dari tuhan YME, Ung Yang Mang Ang Ong
yang disebut Panca tirta, ini aksaranya:
- Sang sebagai tirta sanjiwani, untuk pangelukatan (membersihkan).
- Bang sebagai tirta kamandalu, untuk pangeleburan (menghancurkan).
- Tang merupakan tirta kundalini, utuk pemunah (menghilangkan).
- Ang merupakan tirta mahatirta, untuk kasidian (agar sakti).
- Ing merupakan tirta pawitra, untuk pangesengan (membakar).
Ini yang dikatakan panca brahma, berada dalam diri manusia.
Ini aksaranya;
- Nang disimpan di suara.
- Mang disimpan di tenaga
- Sing disimpan di hati/perasaan
- Wang disimpan di pikiran
- Yang disimpan di nafas.
Kemudian balikkan hurup tersebut:
- Yang disimpan di jiwa
- Wang disimpan di guna/aura
- Sing disimpan di pangkal tenggorokan
- Mang disimpan di lidah
- Nang disimpan di mulut
Ini menyimpan Rwa bhineda (dua sisi dunia), ini suaranya; Ong Ung. Ong di hati putih, ung di hati
hitam. Ung di empedu, ong di pancreas. Ong di dubur, ung di usus.
Ini suara inti sari; ekam evam
dwityam Brahman, disebut ONG. Berupa api rwa bhineda Ang, berupa air rwa bineda
Ah.
dasar mantra antuk tri aksara; Mang
Ang Ung
kemulan mantra; Ang Ung Mang
pengastiti widhi dewa bethara; Ung
Mang Ang
iki pengeraksa jiwa antuk catur
aksara; Mang Ang Ung Ong
pengundang bhuta dengen antuk
kahuripan; Ang Ung Ong Mang
pemageh bayu ring raga antuk catur
resi; Ung Ong Mang Ang
pangemit bayu antuk catur dewati;
Ong Mang Ang Ung
ini pertemuan sastra yang delapan belas (wreastra), bertemu
ujung dengan pengkalnya menjadi dasa aksara, diantaranya;
- ha – nya menjadi sang
- na – ya menjadi nang
- ca – ja menjadi bang
- ra – pa menjadi mang
- ka – nga menjadi tang
- da – ba menjadi sing
- ta – ga menjadi ang
- sa – ma menjadi wang
- wa – la menjadi ing, yang
ini merupakan maksud dari sastra wreastra, dibaca dari
belakang. diantaranya;
- nyaya berarti sang Hyang Pasupati, tuhan
- japa berarti sang hyang mantra,
- ngaba berarti Sang Hyang guna,
- gama berarti kekal, abadi,
- lawa berarti manusia
- sata berarti hewan dan binatang
- daka berarti pendeta, nabi, orang suci
- raca berarti tumbuhannaha berarti moksa, nirvana
demikianlah sastra yang ada di alam ini yang berada juga
didalam tubuh kita. Jagalah kesucian dan keseimbangan dari hurup suci tersebut.
Semoga setelah membaca dan meresapi sastra ini, dunia ini akan menjadi semakin
sejahtera.
Suksma,
OM Shanti, Shanti, Shanti OM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar