BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai seorang seni rupa
modern pertama kita harus mengetahui sejarah seni rupa modern. Pada
perkembangan seni lukis modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara
estetis inilah karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan
tokoh-tokohnya sangat banyak baik di Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia
ini. Abad ke 19 merupakan periode pertama yang penuh arti dalam sejarah seni
lukis modern. Pada masa itu bermunculan berbagai macam corak dan gaya seni lukis
yang secara tidak langsung membedakan dengan sebelumnya. Yang menjadi pusatnya
mula-mula adalah Perancis dengan kota Parisnya. Kemudian Amerika Serikat dengan
New York-nya juga memegang peranan penting.Bila dipakai periodisasi sejarah
seni rupa modern barat menurut Canaday, mulai dari David dengan aliran
neoklasikisme, romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme.
Kemudian disusul dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti
fauvisme, Die Bruke, Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru,
optical art, neo-dadaisme, dan sebagainya.
Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art,
yakni untuk menyebut kecendrungan internasional diantara pelukis dan pematung
yang mengembalikan ide-ide mereka ke dunia obyek yang bisa diraba, sebagai
reaksi terhadap semua jenis yang abstrak.Kadang juga pop-art disebut realisme
baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan menggunakan benda-benda seperti
boneka, mesin-mesin, botol dan kaleng minuman serta barang rongsokan.
Ditinjau dari penggunaan material atau media
pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi estetis, sesuai denga tuntutan
zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan mengeksploitasi bahan
dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20. Seni lukis
modern merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan
oleh pelukis dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap
bathin pelukis sangat menentukan proses pembuatan lukisan.
1
Sesudah pop-art, berkembang pula aliran baru yang
dikenal dengan nama environtment-art dan happening-art, sebagai
penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi yang mau tidak mau
membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.
Di
Indonesia
Pada waktu Eropa dilanda pergolakan melawan tradisi,
Indonesia masih dalam suasana perjuangan melawan penjajah, sehingga sulit
mencari tanda kelahiran seni lukis modern, ada yang menganggap bahwa seni lukis
modern Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia merupakan pelukis yang
mendapat pendidikan di barat dan dipengaruhi pelukis romantik Perancis
Delacroix. Jadi sesudah zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis
modern.
Lukisan bertema keindahan Indonesia (Mooi Indie)
berlangsung sekitar 1920-1938 bisa dianggap sebagai seni lukis modern dalam
sejarah senirupa Indonesia. Lukisan-lukisan bertema pemandangan dengan teknik
dan perspektif yang berkesan tiga dimensi tidak dikenal dalam senilukis yang
ada sebelumnya.
Periode berikutnya, lukisan karya pelukis yang
terhimpun dalam Persatuan Ahli Gambar Indonesia atau disingkat Persagi
(1932-1947). Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis modern. Tokoh yag sangat
dikenal dalam perhimpunan ini adalah pelukis Sudjojono, yang dijuluki sebagai
bapak senilukis modern Indonesia. Karya mereka merupakan ekspresi pribadi,
mengungkapkan kreativitas dan kebaruan.
Pelukis zaman Jepang (1942-1945) pelukis zaman
Jepang juga dianggap sebagai karya senilukis modern. Karya para pelukis zaman
ini banyak digunakan untuk propaganda perang, namun corak dan temanya merupakan
ekspresi pribadi yang memuat nilai kebaruan dan kreativitas pelukisnya.
Pelukis era Sanggar (1945-1950) yang banyak muncul
setelah Indonesia merdeka juga mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya.
Mereka adalah pelukis otodidak yang belajar di sanggar-sanggar, pada zaman itu
belum didirikan sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka memuat kebaruan dan
kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.
Pelukis Akademis (1950) adalah pelukis yang telah
belajar di perguruan tinggi seni. Setelah tahun 1950an berdiri Akademi Seni
Rupa Indonesia (ASRI) di
2
Yogyakarta dan Departemen Seni Rupa di ITB Bandung.
Para pelukis lulusan sekolah seni mengekspresikan gagasan-gagasan individu
pelukisnya. Mereka mengekspresikan kebaruan dan kreativitas. Kecenderungan
waktu itu, para pelukis Yogyakarta cenderung menciptakan lukisan realis. Adapun
pelukis Bandung cenderung melukis abstrak atau bertema keagamaan (kaligrafi).
Daya dorong kearah perkembangan ekspresi estetis
yang kreatif dan orisinal dimulai sejak tahun 1922.Para perintisnya adalah
Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli, Abas Alibasyah. Corak lukisannya
bermacam-macam sesuai dengan dinamika kreatifitasnya. Dimasa kini, bila seorang
pelukis melihat suatu obyek, maka lukisan yang dihasilkan tidak mesti obyek
yang menimbulkan ide.Ia bebas mengolah menurut kreatifitasnya, menurut ekspresi
estetisnya.
Pada masa kini seni lukis modern Indonesia bercorak
abstrak. Namun perlu dijelaskan bahwa untuk disebut modern sebuah lukisan tidak
harus abstrak. Berbagai gejala yang timbul di Indonesia sebetulnya bagaikan
refleksi yang telah terjadi di barat, walaupun dari segi isi atau temanya
berbeda. Perkembangan seni lukis Indonesia ditandai dengan beberapa
periodisasi, dimana sebetulnya pada masa pertentangan ideologi sudah banyak
pelukis yang melukis dengan objek-objek lukisan abstrak.
Seni lukis modern di Indonesia kini berkembang
pesat. Sejumlah lukisan berhasil memenangkan kompetensi senilukis tingkat
internasional. Patron seni lukis modern adalah para kolektor lukisan, pedagang
lukisan atau pecinta lukisan dari masyarkakat biasa.Kini seni lukis modern
memberi kemungkinan yang tak terbatas, demikian pula material hasil industri
teknologi yang banyak mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan
seni lukis modern.
3
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana ciri –ciri dan unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ) ?
2.
Bagaimana kita bisa membedakan setiap lukisan seni rupa modern
tergolong dalam aliran mana ?
3.
Apakah didalam melukis kita sudah sesuai dengan ciri-ciri dan unsur
modernnisme dan lukisan kita masuk aliran mana ?
C.
Tujuan
1.
Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik seperti
:
munculnya bentuk – bentuk
desain arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya seperti alat-alat
transportasi, fashion dll
2.
Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara psikis
seperti : Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran
baru seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya.
3.
Setiap lukisan kita bisa jelaskan melalui ciri – ciri dan unsur
modernninsme dan mengenai alirannya.
D.
Manfaat
1.
Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu
menyertakan nama senimannya pada setiap karya yang diciptakan.
2.
Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru
dari hasil eksperimen para seniman modern.
3.
Memberikan gaya tarik tersendiri bagi penikmat seni dengan banyaknya
aliran seni rupa modern.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak
terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah
filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Seni rupa modern adalah suatu karya seni
rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau
dengan kata lain karya seni rupa pembaruan.Seni modern lahir dari dorongan
untuk menjaga standar nilai estetik yang kini sedang terancam oleh metode
permasalahan Seni modern dengan melahirkan Conceptual Art atau Seni
Konseptual merupakan gerakan dalam menempatkan ide, gagasan atau konsep sebagai
masalah yang utama dalam seni. Sedangkan bentuk, material dan objek seninya
hanyalah merupakan akibat/efek samping dari konsep seniman.
B. Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan
Seni Rupa)
1) Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni
Rupa)
- Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
- Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
- Minimalis
- Rasionalitas/Rationality
- Dominan bentuk-bentuk geometris
- Tidak ada unsur ornament
- Universal
- Fungsionalitas diprioritaskan
- Orisinalitas/kemurnian/purity
- Penguatan dalam konsep
- Kreativitas
- Memutus hubungan dengan sejarah
5
2) Unsur-unsur Modernisme
- Eksperimen
- Pembaruan (Inovation)
- Kebaruan (Novelty)
- Orisinalitas
C. Aliran-aliran Seni
Rupa
1) Aliran Neo-Klasik
Pecahnya
revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia
lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social,
tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam
memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan
karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis
modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri.
Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun
1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius ,
bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak
laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di
sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan,
melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung
jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik,
dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin
dan beraturan serta bersifat klasik.
- Ciri-ciri Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
6
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE
INGRES (1780-1867)
2) Aliran Romantik
Aliran Romantik
merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques
Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki
pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
- Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam
aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
- Ciri-ciri aliran Romantis :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
7
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya antara lain :Eugene Delacroix, Theodore
Gericault, Jean Baptiste, Jean Francois Millet
Tokoh yang
betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme
adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT
MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga
aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy
yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme
merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama
“Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH
KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis
sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata).
Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu
dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave
Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang
kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit
seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme
Aliran
Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.
Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari
aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan
alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh
8
pelukis Naturalisme, tetapi
terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet
yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert
sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang
moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan
yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk
kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki
sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah
Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
5. Aliran Impresionis
Apabila ada
orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju
pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak
mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme
banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya.
Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam
kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi
oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan
impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya
efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan
Mary Cassat.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun
1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan
bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan
batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme.
9
Vincent Van
Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme
dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan
di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan
aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan
ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W .
Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama
fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.
Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak
objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana
0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri
dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka
sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De
Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna
Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata,” Saya lebih mencintai Van Gogh dari
pada Ayah saya.”
Tokoh-tokohnya antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de
Vlaminc.
8. Aliran Kubisme
Aliran
kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk
dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang
ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu
titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme,
karena motif geometris digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk
germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne,
tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme
seperti Juan Gris dll.
10
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran
Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi
atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi
dua yaitu.
a) Abstrak kubistis, yaitu
abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tigaTokoh
aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
b) Abstrak Nonfiguratif, yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah
murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili
warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah
Wassily kadinsky, Naum Goba.
10. Aliran Futuris
Aliran
Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme
yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan
kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara
lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni, F.T
Marineti
11. Aliran dadaisme
11. Aliran dadaisme
Aliran
dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini
mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri
aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar
belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya
nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak
ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan
Tzara, Maron Janco dll.
11
12. Aliran Surealisme
Aliran
surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud
mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil
tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
Tokoh surealis yaitu Salvador Dali, Maxt Ernest, Jona
Mirod
12
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sebagai
penerus seniman seni rupa modern, sebelum kita mengekpresikan rekaman objek
yang kita tuangkan pada kanvas kita harus perhatikan apakah sudah memenuhi
ciri – ciri dan unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ). Untuk ciri - ciri
seni modern : Konsep penciptaannya tetap
berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak
terbatas, Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu, Minimalis,
Rasionalitas/Rationality, Dominan bentuk-bentuk geometris, Tidak ada unsur
ornament, Universal, Fungsionalitas diprioritaskan, Orisinalitas/kemurnian/purity, Penguatan dalam konsep, Kreativitas,
Memutus hubungan dengan sejarah. Unsur – unsur modernnisme : Eksperimen, Pembaruan (Inovation), Kebaruan
(Novelty), Orisinalitas.
Disamping itu mengenai aliran – aliran seni rupa yang
perlu kita perhatikan yaitu : Aliran
Neo-Klasik, Aliran Romantik, Aliran Realisme, Aliran Naturalisme, Aliran
Impresionis, Aliran Ekspresionisme, Aliran Fauvisme, Aliran Kubisme, Aliran
Abstraksionisme, Aliran Futuris, Aliran Dadaisme, Aliran Surealisme.
B. Saran
Dalam pembuatan karya seni,
sebelumnya kita harus pahami ciri – ciri
dan unsur – unsur modernnisme ( desain dan seni rupa ) selanjutnya kita pahami
aliran – aliran seni, sehingga kita dapat menjelaskan hasil karya kita kepada
penikmat seni.
13
DAFTAR PUSTAKA
-
Makalah, karya ilmiah seni rupa modern, 6 Maret 2013, oleh Ayu Q
-
Makalah seni rupa modern Indonesia, 14 Agustus 2011, oleh Rendy Sutandy
14
DAFTAR ISI
1.
Bab I, Pendahuluan………………………………………………………………………….. 1 - 4
2.
Bab II, Pembahasan…………………………………………………………………………. 5 - 12
3.
Bab III, Penutup…………………………………………………………………………………. 13
4.
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….. 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar